Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu
- Superklas Pisces dan
- Superklas Tetrapoda
Superklas PISCES
Superklas ini dibagi atas tiga klas, yaitu :
Kelas Agnatha.
Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil
yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman
dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota
jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini
termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap
ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang
rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil
pengisap untuk melekatkan diri pada tubuh ikan, dan memperoleh makanan
dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
Kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya
hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai
rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang
rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu
merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
Kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas
tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut.
Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem.
Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup
insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang
berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya :
sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung
renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERKLAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang
anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak
seperti ular. Superklas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
Klas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat
dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan
empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan
darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah
menguap dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan,
amfibi menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi
memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan
di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan
insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami
metamorforsis menjadi katak dewasa. Klas ini dibedakan atas tiga ordo,
yaitu :
ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander.
Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai
empat kaki yang berukuran sama.
Video : salamander
ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki
belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak
mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan
tropis.
Klas Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di
darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua
pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk
mencegah penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang
sangat kering. Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan
meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang
dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga berguna
sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk
cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur. Pembuahan terjadi di
dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk
menyampaikan sperma kedalam tubuh betina. Berdasar fosil yang ditemukan,
dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari sekarang.
Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang
besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang
melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu
hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun. Ada
penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
ordo Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada
daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa
kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari
dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang
dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa
jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator
mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air
asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri
dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air.
Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan
paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.
ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon.
Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia
Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya
zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
Klas Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam evolusi burung
keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal, telurnya
dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik. Burung berbeda dengan
reptil dalam hal : suhu burung konstan (homotermik) sering disebut hewan
berdarah panas. Karena itu burung mempunyai kemampuan mengatur suhu
tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan berdarah dingin seperti ikan,
amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga suhu
tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya. Hewan berdarah
dingin disebut Poikilotermik. Bermacam-macam burung sangat bermanfaat
bagi kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang
berprotein. Burung hantu membantu memakan tikus.
Klas Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini
mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada
tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas
dengan paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan
vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu: 1.
gigi seri (insisor), untuk memotong makanan 2. gigi taring (kaninus),
untuk mencabik-cabik makanan 3. gigi geraham (molar), untuk menggiling
makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak. Ada
juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan
semut. Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis. Ukuran
sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang
berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga
bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin.
Klas ini
dibedakan atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
- Prototheria : yang termasuk prototheria yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
- Metatheria : yang termasuk metatheria adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
- Entheria : merupakan subklas yang terbesar. Pada saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar