Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang
berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga
pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah
lebih dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian
biosfer, kecuali di laut.
A. Ciri-Ciri Insecta
1). Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada
(toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen
yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala
terdapat :
- Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
- Sepasang antena/alat peraba.
- Tiga pasang alat mulut, yaitu :
- rahang muka
- rahang tengah
- rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks
dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang
beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang
serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian
posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta
betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
- mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
- mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
- mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
- mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
- kaki untuk menggali (anjing tanah)
- kaki untuk meloncat (belalang)
- kaki untuk berenang (kumbang air)
- kaki untuk pengumpul serbuk sari
- kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
- kaki untuk memegang (belalang sembah)
2). Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem pernapasan | Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya. |
Sistem pencernaan makanan | Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. |
Sistem peredaran darah | Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan. |
Sistem syaraf | Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar. d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang) |
Sistem ekskresi | Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi. |
Sistem reproduksi | Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina. |
B. Klasifikasi Insecta
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai
dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami
metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap). Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
- Telur
- Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
- Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
Sebagai contoh adalah daur hidup dari belalang. Pelajarilah gambar di bawah ini !
Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordo Archyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
- Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu
spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap
hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
- Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
- Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
- Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
- Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
- Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
- Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
- Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
- Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
1. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)
Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola,
serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –>
larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva
adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa
adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan,
pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago
adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, perhatikan film dibawah ini !
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang
sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur –
metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong),
imago)
2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
- Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
- Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
- Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
- Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
- Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
- Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.
Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar berikut ini !
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
- Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
- Kumbang beras (Calandra oryzae)
1. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
- Metamorfosis sempurna.
Contoh:
- Pinjal manusia (Pubex irritans).
- Pinjal anjing (Ctenocephalus canis).
- Pinjal kucing (Ctenocephalus felis).
- Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit dan menjilat.
Contoh:
- Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
- Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)
- Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)
- Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme, yaitu adanya beberapa
bentuk tubuh khusus sesuai dengan tugas yang diemban dalam suatu
kehidupan sosial masyarakatnya. Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera adalah sebagai berikut :
- Ratu, hewan betina fertil tugasnya bertelur.
- Raja, hewan jantan terjadi karena partenogenesis (telur yang tak dibuahi oleh sperma jantan) dan bertugas mengawini ratu. Setelah kawin lebah jantan diusir dari sarang dan kemudian mati. Sementara itu ratu telah menyimpan spermatozoid di dalam spermateka.
- Pekerja, adalah betina mandul yang berasal dari telur yang dibuahi sperma. Tugasnya menyediakan makanan, memberi makan larva ratu, membuat sarang dan membersihkan sarang.
C. Peranan Insecta dalam Kehidupan
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
Insecta yang menguntungkan :
- Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
- Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
- Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
- Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
- Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
- Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain :
- Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
- Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
- Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
- Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
- Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
- Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
- Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar