Motto

Ketahuilah Semua yang Engkau Katakan dan Jangan Katakan Semua yang Engkau Ketahui . Pengetahuan Manusia tidaklah tak terbatas mari kita manfaatkan untuk saling berbagi. Membagi ilmu akan semakin memperkaya Pengetahuan Kita

Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.

1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia

Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.

Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Se­lain itu, penggundulan hutan dapat menye­babkan terjadinya banjir clan erosi. Aki-bat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut. Lihat Gambar 10.33.

Pembangunan pemukiman pada daerah­daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan papan. Semakin pa­dat populasi manusia, lahan yang semula pro­duktif menjadi tidak atau kurang produktif.

Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitarnya men­jadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan COz, peran tumbuhan sebagai produser terhambat.

Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkat­kan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe mono­kultur, dapat mengurangi keanekaragaman se­hingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.

2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam

Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau me­nyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.

A. Etika Lingkungan (uraian Materi)

B. UU Lingkungan Hidup (uraian Materi)

C. Penanganan Limbah (uraian Materi)


Rangkuman

Ekosistem sebagai suatu sistem menunjukkan adanya saling interaksi dan ketergantungan antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik), cabang biologi yang mempelajari seluk beluk tentang ekosistem adalah ekologi. Termasuk organisasi komponen biotik adalah individu, populasi, komunitas. Sedangkan faktor abiotik antara lain suhu, sinar matahari, air, tanah, angin, ketinggian, dan garis lintang.

Untuk dapat bertahan hidup makhluk hidup melakukan penyesuaian melalui adaptasi contohnya melalui adaptasi morfologi, fisiologi, atau tingkah laku.

Perubahan papulasi (dinamika populasi) terjadi karena adanya natalitas, martalitas, emigrasi, clan imigrasi.

Dalam perkembangannya menuju klimaks, ekosistem mengalami suksesi: Suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.

Hubungan berbagai komunitas dengan lingkungan membentuk beragam ekosistem. Dilihat dari fungsinya, ekosistem terdiri dari empat komponen, yaitu komponen autotrof, komponen heterotrof, abiotik, dan pengurai. Ditinjau dari penyusunannya, suatu ekosistem terdiri atas unsur abiotik , produser, konsumer, dan dekomposer.

Rantai makanan dibagi menjadi 3 rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain, dimulai dari sinar matahari, produser, konsumer primer sampai konsumer tingkat tinggi hingga ke detritivor, berlangsung dalam ekosistem.

Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari kom­ponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke abiotik. Siklus biogeokimia antara lain, siklus air, Oz, C02, nitrogen, dan sebagainya.

Keseimbangan ekosistem J alam perlu dipertahankan melalui cara pelestarian sumber daya alam. Ketersediaan SDA menopang pemenuhan kebutuhan bagi makhluk hidup atau organisme di dalam lingkungan, khususnya manusia.

Menurut tempatnya, polusi dapat digolongkan menjadi polusi udara, tanah, dan air. Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor, letusan gunung berapi, reaktor nuklir dan pembakaran. Polusi tanah disebabkan oleh sampah sintetik (plastik, kaleng), deterjen non-biodegradabel dan zat kimia buangan pertanian. Polusi air disebabkan oleh limbah industri, sampah organik, dan minyak bumi yang tumpah dari kapal tanker.

Limbah merupakan sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya berpotensi menjadi polutan. Oleh karenanya limbah perlu mendapat perhatian dan penanganan agar tidak merugikan bagi kehidupan masyarakat. Penanganan limbah antara lain pemanfaatan kembali, daur ulang, penimbunan atau pembakaran, hal ini sangat tergantung dari karakteristik masing-masing limbah.

Tidak ada komentar: