Motto

Ketahuilah Semua yang Engkau Katakan dan Jangan Katakan Semua yang Engkau Ketahui . Pengetahuan Manusia tidaklah tak terbatas mari kita manfaatkan untuk saling berbagi. Membagi ilmu akan semakin memperkaya Pengetahuan Kita

Interaksi antar Komponen

1. Interaksi Antarorganisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antarorganisme dalam komu­nitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya: antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat, sebab tanpa rnangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh: singa dengan mangsanya, misalnya kijang dan rusa; katak dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antar­organisme bila salah satu organisme hidup dan berkembang pada organisme lain dengan mengambil makanan dari organisme lain itu (hospes / inangny)a sehingga bersifat me­rugikan inangnya. Contoh: Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugi­kan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

Video : Simbiosis Komensalisma ikan Hiu dengan ikan Remora
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
2. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan po­pulasi lain selalu terjadi interaksi secara lang­sung atau tidak langsung. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antar­populasi, bila populasi yang satu menghasil­kan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut jarang-jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat meng­hasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopu­lasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput, kompetisi demikian tergolong kompetisi interspesifik.
3. Interaksi Antarkomunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misal­nya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam orga­nisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sa­wah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan pereda­ran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan
4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi ter­sebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk men­jamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseim­bangan ini tidak diperoleh maka akan men­dorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
<< sebelumnya .... materi .... Selanjutnya >>

Tidak ada komentar: