Bagaimana para ilmuwan bisa menemukan suatu teori atau hukum tertentu? Tentunya ada langkah-langkah khusus yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut sehingga mereka berhasil menemukan suatu teori atau hukum baru.
Para ilmuwan tersebut bekerja secara sistematis, tekun, dan teliti. Langkah-langkah yang digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penelitian dikenal dengan istilah "metode ilmiah". Jadi yang dimaksud dengan metode ilmiah adalah langkah-langkah yang disusun secara terencana dan sistematis untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam metode ilmiah terdapat langkah-langkah tertentu yang harus dilakukan. Langkah-langkah dalam metode ilmiah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah
Masalah penelitian diambil dari permasalahan yang muncul di alam khususnya di lingkungan sekitar kita, baik itu benda mati ataupun makhluk hidup. Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas, oleh karena itu dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
- Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Bentuk pertanyaan permasalahan dapat berupa kalimat tanya seperti apa, mengapa, dan bagaimana.
- Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami.
- Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya.
b. merumuskan tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian harus mengacu kepada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Perumusan tujuan penelitian berguna untuk menerangkan suatu gejala atau menguji sua.tu hipotesis. Contoh perumusan tujuan penelitian seperti berikut ini.
1) Untuk mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman.
2) Untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.
3) Untuk mengetahui pengaruh hormon giberelin terhadap perkembangan bonsai,
c. Menyusun kerangka teori
Kerangka teori merupakan penjelasan sementara dari permasalahan yang akan diteliti. Teori mengenai benda atau objekyang akan diteliti dapat diperoleh melalui buku pelajaran, majalah ilmiah, internet, atau hasil penelitian tertentu.
d. Menentukan variabel
Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi pusat perhatian dan menentukan hasil suatu penelitian.
Ada beberapa macam variabel dalam penelitian atau percobaan, antara lain sebagai berikut.
1) Variabel manipulasi (buatan), yaitu variabel yang sengaja diubah-ubah oleh si peneliti.
2) Variabel respon (tanggapan), yaitu variabel yang berubah sebagai akibat perubahan variabel manipulasi.
3) Variabel kontrol (pengendali), yaitu variabel yang dapat memengaruhi percobaan, tetapi variabel kontrol tersebut harus dijaga agar tidak memberi pengaruh.
e. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis penelitian harus mempunyai kebenaran secara teoritis. Artinya, untuk dapat menyusun suatu hipotesis harus diketahui teori-teori utama yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dipermasalahkan. Hipotesis akan dibuktikan kebenarannya melalui data yang dikumpulkan dalam peneiitian.
Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah langkah kerja peneiitian. Dalam kegiatan eksperimen perlu dicantumkan jadwal kegiatan pelaksanaan peneiitian, perlengkapan yang harus disediakan, tempat pengambilan data, dan rancangan hasil analisis data. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam eksperimen seperti di bawah ini.
1) Taraf perlakuan
Yaitu menentukan dan mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
2) Pengendalian faktor lain
Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor
lain harus dikendalikan yaitu dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semuakelompok perlakuan yang sama. .
lain harus dikendalikan yaitu dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semuakelompok perlakuan yang sama. .
3) Pengulangan
Sebaiknya dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap satu individu atau satu kelompok saja sebab sangat riskan karena data yang diperoleh bisa mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja tidak bisa mewakili seluruh populasi.
4) Pengukuran
Agar diperoleh data yang kuantitatif dan akurat, sebaiknya dilakukan pengukuran. Mengumpulkan data
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan peneiitian. Untuk memperoleh data diperlukan metode yang sesuai dengan tujuan peneiitian yang akan dicapai. Metode pengumpulan data di antaranya adalah pengamatan (observasi), wawancara, ujian, dan dokumentasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengumpulkan data sebagai berikut.
a) Validitas data (kesahihan), data dikatakan valid (sahih) apabila dapat mengukur atau mengamati dengan tepat objek yang sedang diteliti.
b) Reliabilitas, data dikatakan reliabel apabila pengukuran atau pengamatan yang dilakukan berulang-ulang pada objek yang sama menunjukkan hasil yang sama (tidak berubah).
c) Objektivitas, data dikatakan objektif apabila tidak dipengaruhi oleh keinginan atau maksud-maksud tertentu pengamat.
Mengolah dan menganalisis data
Setelah mendapatkan data, data kemudian dikelompokkan sesuai dengan sifat dan jenis data. Untuk data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk label atau grafik, data yang sudah diolah kemudian dianalisis. Hasil analisis data dapat mendukung atau menolak hipotesis.yang telah dibuat.
Membuat kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat harus bersifat objektif, yaitu sesuai dengan data yang telah didapat, dikumpulkan, dan diolah apa adanya tanpa diubah atau dipengaruhi oleh keinginan peneliti atau pengamat, walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
<< sebelumnya ............... materi selanjutnya >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar